Selasa, 19 Agustus 2014

CANGKEM: DICANCANG SUPAYA MINGKEM SILENT IS GOLD!!



Cangkem adalah istilah Jawa yang identik dengan kasar. Cangkem berarti mulut. Orang yang banyak bicara mengenai hal tidak penting, atau hal-hal yang cenderung negatif, disebut dengan istilah cangkeman atau kakehan cangkem (banyak omong). Jika istilah tersebut disandingkan dengan kerata basa atau akronim dari cangkem itu sendiri, maka penggunaan istilah cangkeman atau kakehan cangkem kurang tepat.
Cangkem: dicancang supaya mingkem (mulut: dibungkam supaya diam). Jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia memang terkesan kurang luwes, namun terjemahan bebasnya kurang lebih adalah demikian. Makna dari cangkem itu sendiri adalah agar manusia tidak terlalu banyak bicara. Manusia diperkenankan untuk bicara mengenai hal-hal yang baik dan penting saja. Manusia tidak semestinya terlalu banyak bicara sehingga mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak perlu. Pembicaraan yang terlalu panjang justru akan melebar pada topik lain, misalnya justru membicarakan keburukan orang lain. Dalam menyampaikan suatu gagasan, manusia biasanya tidak terhindar dari luput (salah), kadang menambahi, dan kadang juga mengurangi. Untuk meminimalisir kaluputan (kesalahan) yang ditimbulkan dari pembicaraan, maka manusia tidak diperkenankan untuk banyak bicara. Masyarakat Jawa memiliki unen-unen (pepatah) “Ajining dhiri gumantung ana ing lathi” (harga diri manusia tergantung pada ucapannya).
Manusia-manusia yang banyak bicara atau kakehan omong, justru menurunkan wibawa. Manusia akan lebih dihargai ketika isi pembicaraannya sithik tur mentes (sedikit juga berisi) atau sering disebut singkat dan padat. Manusia Jawa yang dikenal memiliki tata karma dan sopan santun, dianjurkan untuk selalu bicara dengan halus, tidak berteriak, dan tidak menyinggung orang lain. Manusia seyogyanya berbicara dengan hati, sehingga mampu mengerti tanpa ada banyak suara yang keluar dari mulut. Karena banyak suara berarti gaduh, dan gaduh sudah pasti tidak tenang, padahal tujuan dari hidup manusia adalah memperoleh ketenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar